Saturday, March 30, 2013

The Beautiful Memory Part I



Ini adalah posting pertamaku pada blog ini dan bukan karena si ~FAZS, akhirnya aku tertarik untuk bikin blog
Walaupun aku sebelumnya udah bikin blog, tapi isinya gaje haha....
Aduh ~FAZS, ini gara-gara kamu soalnya, buat aku terhipnotis bikin postingan kayak gitu juga
Tapi aku bahagia, karena kamu sudah buatkan sedikit tentang diriku ke dalam jurnal blogmu
Thank You, You Are My Best Friend. Tapi tetap kamu menyebalkan hihi... ku balas engkau :p

Aku mulai postingan ini dengan membaca basmalah, emang mau acaraan :D
Mungkin dari sini aku bisa cerita semua yang aku ingin ceritakan
Aku tidak berani cerita ini secara langsung karena terlalu banyak, nanti pada ngantuk lagi wkwk
Ini juga aku anggap sebagai curahan hati aku dan semoga dia membaca cerita sederhana ini Amiinn....
Siapa yang dimaksud dia itu?? hihi...penasaran. Ntar akan tahu juga
OKEEEE, aku mulai ya......go!!




The Beautiful Memory Part I



Mungkin dia kenal aku baru-baru ini aja, tapi aku bahagia akhirnya dia dapat mengenal aku juga :)
Hanya berawal dari suatu keingintahuanku yg tinggi kepada seseorang yg aku sendiri belum mengenalnya
Dan akhirnya aku bisa kenal dan mengetahui tentang dirinya, walaupun dia mungkin meanggap aku tukang mata-mata,
Tapi, selama dia tidak tahu itu, aku belum resmi dianggap sebagai tukang mata-mata
Dan jika dia baca postingan aku ini, baru itu dinamakan tukang mata-mata haha.... iyakan? 

Dimulai dari pertemanan lewat jejaring sosial yg mungkin sekarang beralih ke twitter, instagram atau sebagainya (FB maksudnya)
Hingga melihat dirinya secara langsung dan ketika itu juga aku mulai menganggumi dirinya
Entah kenapa aku kagum dengannya, mungkin karena suka style koreanya yg keren atau yg lainnya aku sendiri gak tahu hehe

Bermula ketika kejadian itu terjadi dan aku masih ingat itu seakan baru terjadi kemarin
Ya bermulai suatu praktek kimia waktu kelas XI yang lalu, yang terlihat dibenakku sendiri cuma ada orang banyak
Tapi kalau ku sebutkan satu-satu, mungkin aku masih ingat juga, gak usah deh ribet jadinya dilanjut aja ya.....
Anehnya, gak ada hujan atau gak ada angin (alay dikit lah) ada yang menarik penglihatan ku saat itu
Kalau dibilang sih mungkin itu yang namanya pandangan pertama *senyum
Ketika melihat dia hanya aku dan teman ku yang kagum sama dia, kayaknya penyakit kagum kami kambuh lagi tuh haha
Dan rasa kagum itu tetap aku simpan dalam pikiran ku dan hingga waktu pun berlalu tetap aku mengaggumi dirinya

Dan berlanjut hingga di kelas XII dan selama itu juga aku menutup rahasia ku tentang menganggumi dirinya itu
Entah kenapa mungkin kami keceplosan ngomong atau aku berlagak aneh kalau dia lewat, biasa penyakit bawaan wkwk
Akhirnya rahasia itu terbongkar oleh keingintahuan kawanku yang berteman juga dengan dia
Mungkin dari sini aku sedikit demi sedikit berubah dari mengagumi menjadi menyukai
Anehnya temanku ini nuduh yg enggak-enggak, tapi syukur lah dia gak nuduh aku duluan *cengir

Aku masih ingat sedikit perkataan penasarannya teman ku itu, dengan santai dia berkata kepada semua teman terdekatku

" Az, ikam handak lo lawan *MS ? " *(Ini yang dimaksud si dia, tapi insialnya aja ya ku beritahu)
" Ha, kadada Au ai "
" Ikam nih yang handak lawan MS lo Fan? "
" Dimana-mana aku handak lawan inya "

Dan ternyata disinilah terbongkarnya rahasia itu

" Guh, jujur ja nah. Ikam lo yang handak dua MS? "
" Kadada Au ai "
" Lalu pang siapa, meulah penasaran buhan kami ja buhan ikam nih "

Tapi saat itu mungkin keceplosan berkata atau emang disengaja, kayaknya disengaja deh dia berkata -_-"

" Tuh nah, Sidiq yang handak lawan MS "

Ciahhh, kenapa aku yang ditunjuk. Tapi enggak papa sih selama kada abut ha (y)
Berkatalah teman ku itu

" Iyakah Dik, ikam handak lawan MS kah? "
" Kada, aku mengagumi ja "
" Padah ja Dik ai ikam handak lo lawan inya? "

Entah kenapa ketika itu aku jadi gaje, mungkin karena perasaan grogi atau gugup 
Gak tahu kenapa aku tiba-tiba mengangguk saja keluarlah kata-kata gaje dari mulut mereka

" Ciyyeeee, Sidiq lah "
" Jangan dipadahi lawan siapa-siapa lah? supan aku "
" Aeja Dik ai, kada kami padahi siapa-siapa jua, rahasia buhan kami haja "

Alhamdullilah, ternyata mereka mengerti tentang itu semua dan ketika itu juga akhirnya aku mencoba untuk menyukainya dirinya

Dan berlanjut di part 2
(to be continued) 

No comments:

Post a Comment