Saturday, March 30, 2013

The Beautiful Memory Part VI (Ending)



The Beautiful Memory Part VI (Ending)

Suatu ketika pada kira-kira hari jum'at yang lalu-lalu
Ketika itu sebelumnya dia belum ngasih flashdisk ku karena dia mau minta episode MMM terbaru
Entah kenapa aku saat itu lagi gaje-gajenya pokoknya gak tahu mau lakuin apa di dalam kelas
Kebetulan saat itu pelajaran tidak berlangsung karena uji kompetensi digelar
Tidak tahu kenapa saat itu jadwal pelajaran jadi kacau, antara belajar atau nggak soalnya baru selesai TO kemarinnya
Saat didalam kelas, karena aku agak mulai jenuh. Ku coba untuk menghilangkannya dengan keluar kelas
Tiba-tiba Agus datang dari bawah
Dengan menghampiriku, dia menyerahkan flashdisk milikku yang dipinjam oleh MS tersebut
Seperti biasa, selalu saja harus ada perwakilan ngasihnya -_-
Tapi aku heran, kenapa jadi Agus yang ngasih flashdisk itu ke aku?
Biasanya perwakilan dari temannya yang juga temanku yang ngasih, kok jadi Agus sih??
Jangan-jangan?? Agus tahu lagi kalau aku suka sama MS? Tiiidddaakkk......
Tunggu dulu, mungkin perasaan aku aja kali. Soalnya cuma orang-orang tertentu saja yang tahu aku suka sama MS
Dan Agus bukan yang termasuk -_-
Ku lihat dari atas, tampak terlihat di bawah Lina, Nurul, Aulia dan Ira bersama MS dan juga teman akrabnya ngumpul
Kebetulan juga aku bersama Fani di atas dan ketika itu juga aku berkata padanya

" Fan, MS fan dibawah "
" Wesss, Iih bujur "

Entah kenapa tiba-tiba dia melihatku dari bawah, karena refleks akhirnya penyakit salting ku kambuh lagi haha

" MS tuh fan, uma keren lalu. Aduh ai, cantiknya "
" Wesss, Sidiq. Cocok dah lawan ikam "

Karena itulah aku senang berteman dengannya karena dia mendukungku penuh soal itu
Dan tidak lama setelah itu ku putuskan niatku untuk masuk kedalam kelas lagi

Kebetulan pagi tadi aku dan Rifqi ada janji mau bikin surat kesehatan di puskesmas buat persyatan masuk poltek
Dan karena boringnya yg telah mencapai batas atas dan ada juga ada keperluan tersebut
Akhirnya ku putuskan untuk izin keluar dari sekolah
Ternyata bukan aku sama Rifqi saja, ada juga anak kelas A yang mau bikin surat kesehatan juga
Lumayan, lebih rame lebih asyikk haha.....
Dan setelah lama mengurus surat izin untuk keluar sekolah
Akhirnya kami dan Rifqi dan tiga temannyaa meninggalkan sekolah untuk pergi ke puskesmas

Setelah surat kesehatan kami selesai dibikin, ya lumayan lama sih karena nunggu ini dan itu -_-
Ku putuskan untuk pergi ke fotocopyan untuk menfotocopy raport sebagai syarat pendaftaran masuk poltek juga
Kebetulan fotocopyan cuma diseberang sekolah, baru tahu aku bahwa ada fotocopyan disana dasar ndeso haha
Dan saat itu sekolahan udah pada pulang dan aku menunggu Rifqi yang mau kesini
Soalnya dia kusuruh untuk mengambil netbook yang dipakai Zani untuk main dota, sialll, kada di cast akannya pulang
Dan juga mengambil kendaraannya yang masih berada di dalam sekolah

Entah kenapa, tiba-tiba Ira muncul di depan fotocopyan tersebut dan aku samperin Ira tersebut

" Diambili kah ra? "
" Iih dik ai "

Lama-lama berbicara dan keluarlah kata yang membuat ku jadi nusuk banget hingga sekarang

" Anu, MS nonton DBL minggu ini lawan buhan Agus dan Lina "
" Iyakah ? "
" Hiih dik ai, maka jar inya lawan cowo dekat rumahnya. Anak arung samudera jar "

Arrrrgggghhhh, tttiiidddakkk....... Benci banget aku saat itu. Bukan benci karena dia bersama dengan cowo itu
Tapi, mau tau kenapa? Aku tidak diajak nonton DBL terutama oleh Lina

" Kenapa yo Lina kada membawai aku "
" Kada tahu aku, kada ingat kalo "

Benar-benar kesal aku saat itu. Katanya mau support penuh aku biar bisa jadian sama dia
Nih kan moment bagus agar aku dapat lebih dekat dengannya, tapi kenapa aku gak diajak sih, terlalu banget deh T_T
Dan satu yang bikin aku nusuk banget ketika mendengar perkataan Ira seperti ini

" ***** jar, kayaknya kada setuju ikam jadian lawan MS " (aku gak mau nyebutin namanya, pokoknya temannya)

Bener sih aku bisa mengeles dan mengelak dari perkataan Ira tadi tapi lama kelamaaan nyesek juga lo
Seakan masih ada saja rintangan aku untuk lebih dekat dengan dirinya, mungkin ini suatu cobaan tuhan buat aku
Tidak tahu saat itu mungkin benci, sedih, dan kecewa nyampur jadi satu yang berujung menjadi kegalauan
Tapi aku coba tabah saja. Dan syukurnya teman-temanku khususnya Fani, mendukung aku sepenuhnya

" Ayo Dik, semangat. Yang nentuin dia bukan kawannya "

Benar sih katanya itu. Tapi tetap aku mulai sedikit terusik oleh keinginan ***** itu
Ku pikir ***** orang yang baik, ternyata dugaan ku salah selama ini ckckck manusia

Sejak saat itu, pikiran dan mentalku jadi drop dan juga Lina teman yang ku anggap bisa menjadi teman terbaikku kelak
Sirna seketika oleh kejadian tersebut dan juga menjadi sebagai tempat pelampiasan 
Dan mulai saat itu juga aku tidak lagi menegurnya akibat dari kekesalan dan kekecewaan yang dibuatnya kepadaku
Ku coba hiburkan diriku ini oleh segala yang membekas dipikiranku oleh kejadian itu
Mungkin Lina tidak merasa dia bersalah atau tidak mengerti apa yang terjadi padaku saat itu

" Dik, ikam sangit kah? ikam sangit kah? bujuran sangit nih? "

Memang aku tidak marah, aku cuma kecewa aja. Aku ingin mencoba nenangin diriku ini oleh kegalauan yang ada
Syukurlah, teman-teman ku masih ada yg peduli denganku walaupun itu bukan penghibur untukku
Dengan kekocakan dan kelucuan yang diperbuat, itu sudah cukup menghibur diriku
Dan juga aku berterima kasih kepada ~FAZS, berkat bantuan dia dan juga support yang diberikan kepadaku
Akhirnya, aku mulai sedikit agak enakan. Pokoknya ku ucapkan terima kasih kepada semuanya ^^

Sudah beberapa hari lebih aku tidak menegur Lina akibat dari kejadian tersebut dan dia juga tidak menegurku
Kayaknya dia merasa dirinya tidak bersalah dan bingung apa yang terjadi pada diriku ini
Ku lihat dia pada asyik sendiri dengan Agus pastinya untuk persiapan buat mengadain perpisahan kelas XII TKJ
Aku dukung sepenuhnya soal perpisahan itu, kan wajar sebagai menjalin silaturahmi handak belain-lain pang dah haha
Tapi aku serasa seakan tidak dipedulikan olehnya, mungkin ini lah yang harus diterima olehku T_T

Lama kelamaan aku jadi merasa agak bersalah dan rada-rada gak enak sama Lina ketika itu
Mungkin karena diriku yang sedikit mulai, enakan akhirnya ku putuskan untuk minta maaf kepadanya
Hanya karena malu minta maaf secara langsung, akhirnya aku menuliskan permintaan maaf lewat pesan ke fbnya saja
Dan saat itu juga kuputuskan niatku untuk berhenti mengejar MS~~






Mungkin aku akan jelaskan kenapa aku mundur saja dan tidak melanjutkannya?
Aku akan jelaskan semua di postingku berikutnya dan keinginanku cuma satu
Semoga dia membaca postingku berikutnya dan kalau bisa dia juga membaca cerita ku ini dari part 1 hingga terakhir
Terimakasih kepada yang telah membaca cerita ku ini dan juga kepada teman-temanku yang sepenuhnya mendukungku
Terutama kepada ~FAZS yang setia mendengarkan curhatan ku soal dia walaupun bikin kupingnya panas
Akibat curhatan ku yang terlalu panjang
Dan yang jelas aku berterima kasih kepada SELY terutama, berkat dia mungkin diriku tidak seperti ini hehe....
Mungkin ini adalah posting yang terpanjang dari yang sebelumnya, wajar aja kan ending ini
Walaupun ada yang bilang ini isi posting alay, gak papa lah, kita semua pernah alay juga kok. Bolehlah alay-alay dikit, asal jangan kebangetan sampai nulis huruf jadi angka haha
Tutup kata, wabillahi taufik walhidayat, wassamualaikum wr. wb.

No comments:

Post a Comment